Sinarbanten.id
Kabupaten Tangerang - Penemuan mayat berjenis kelamin perempuan di Sungai Cimanceri, Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang menemui titik terang.
Identitas mayat diketahui berinisial VA, seorang perempuan asal Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang tengah menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Serang.
Hal ini berdasarkan pengakuan dari Sarnadi, yang merupakan paman korban, ketika proses otopsi berlangsung di RSUD Balaraja.
Dari penuturan Sarnadi, diketahui VA tengah menempuh pendidikan kuliah di Serang. Dimana sebelum lost cotact, VA mengabarkan bahwa dirinya tidak akan pulang ke balaraja pada minggu ini.
“Gak tau kita, sebab posisi kan di Serang. Dia kan lagi posisi kuliah kan di Serang ya, memang dari awal dia bilang mungkin nanti untuk minggu ini gak pulang. Gitu aja, kita taunya cuman gitu aja” ungkap Sarnadi, Rabu (20/7/22).
Ia mengungkapkan, bahwa keluarga sendiri mengetahui penemuan mayat VA dari media sosial.
Korban VA tidak dapat dihubungi sejak malam Senin. Pihak keluarga yang panik karena tidak mendapatkan kabar dari VA, pun langsung mendatangi kosannya yang berada di Serang.
Keluarga yang mencari pun mendapatkan informasi dari teman VA, bahwa VA pulang dari Serang ke Balaraja.
Sarnadi mengungkapkan, menurut keterangan dari teman-teman kosnya korban dalam perjalanan pulang dari Serang menuju Balaraja, dengan salah seorang temannya. “Sementara kan gak pulang, itu aja. Makanya itu, kalau keterangan dari anak-anak di sana itu dia kan pulang” ungkapnya.
“Yang satu itu pulangnya ke Tangerang apa ke Jakarta, gitu kan. Maka di terminal itu udah gak bareng, si ini mau ke Jakarta gitu kan naik mobilnya, dia duluan tuh. Makanya dia ditanya juga gatau VA naik mobil apa, mau jurusan apa dia gatau karena dia duluan” bebernya.
Sarnadi pun menuturkan, jenazah akan langsung dimakamkan setelah proses otopsi selesai.
“Langsung malam ini, bahkan rencana gak dibawa ke rumah langsung ke makam” tutur Sarnadi.
Pada akhirnya ia mengungkapkan bahwa pihak keluarga ikhlas dengan apa yang terjadi pada VA, Mahasiswi di salah satu Universitas di Serang tersebut.
"Kami sudah ikhlas, artinya dari awal kita keluarga sudah menerima. Kami tidak akan mempertajam masalah ini, yang penting kita urus kita makamkan" tutur Sarnadi.
Mereka menyerahkan untuk proses penyelidikan kepada aparat kepolisian.
"kita kan udah lapor ke pihak kepolisian. Artinya gimana pihak kepolisian kan, seandainya ada kelanjutan kan juga pihak kepolisian yang melanjutkan” imbuhnya.
Sementara itu Kanit Identifikasi Polresta Tangerang, AIPTU Ardiansyah, ketika ditemui usai otopsi jenazah VA mengungkapkan, bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah VA.
“Hasil pemeriksaan dari dr. Forensik, dr Baeti menjelaskan tidak adanya tanda-tanda kekerasan, kedua tidak ada memar, ketiga tidak adanya tulang-tulang yang patah.” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa VA tenggelam dalam air pada kondisi hidup.
Namun Ardiansyah tidak dapat menjelaskan apakah VA terjatuh ke dalam air, karena tidak ada saksi yang menyaksikan kejadian tersebut.
“Jadi meninggalnya karena ada masukan air banyak ke dalam sehingga mengalami paru-paru bengkak, kan kalau orang nafasnya itu gak kuat akan membengkak paru-paru. Terus akibat dia tidak bisa bernafas dalam air, dalam keadaan tenggelam hidup dalam air” jelasnya.
Sementara itu setelah dilakukan otopsi, diperkirakan jenazah VA telah mengapung selama 2 sampai 3 hari lamanya.