Sinarbanten.id
Semenjak istilah Konsorsium 303 ramai diperbincangkan masyarakat, nama Jerry Siagian juga ikut terseret. Bisa dikatakan, Polisi berada di atas angin selama di bawah panji Ferdy Sambo.
Jerry hanya AKBP, tetapi diangkat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (wadireskrimum) Polda Metro Jaya pada 26 Juli 2021. Hal tersebut tidak lepas dari peran Ferdy Sambo.
Dilansir media online fajar co.id.Alvin Lim dari LQ Indonesia Lawfirm bersama seorang D (Narasumber disamarkan) pada video unggahan channel youtube QUOTIENT TV mengupas lingkaran perjudian di bawah naungan Sambo.
Narasumber yang disamarkan itu berbicara banyak tentang kawasan perjudian yang dikuasai Sambo. Menariknya, Jerry Siagian adalah tangan kanannya yang bertugas memungut setoran bandar judi di setiap daerah yang dinaungi.
"Dia (Jerry) bisa atur semua jabatan-jabatan yang ada di Polda Metro. Dia yang mencatat lo, dia punya saya lihat, Kasat ini si A, baru dia kasih Ferdy Sambo. Ferdy Sambo yang titip ke SDM. Mutasi kalau AKBP ke atas diatur di SDM. Sementara bagian SDM, jelas takut sama Propam," ujar D di video berjudul PRAKTEK OKNUM POLRI, PMJ 303 PERJUDIAN itu.
Siapa yang tidak takut dengan Kadiv Propam, lanjut dia, itu polisinya Polisi. Semua judi di Jakarta, semua di bawah kontrol Ferdy Sambo. Eksekutornya, Jerry. Dia tidak mau tahu, mau kalah atau menang, pokoknya jatah yang harus distor ke Jerry, Rp40 juta.
"Hebatnya Jerry ini, kalu dia tangan kanannya Ferdy Sambo. Begitu hebat, dari Kasat Reserse langsung naik jadi Wadireskrimum Polda Metro Jaya. Padahal jabatan itu harus dijabat setelah jadi Kapolres. Intinya kalau sudah perintah Ferdy Sambo, tidak ada yang menolak," terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ibarat Joker, Jerry itu Joker Merah. Jerry ini jokernya, dia itu Joker merah pak. Popularitasnya itu Joker Merah pak. Ferdy Sambo malah orang-orang tertentu aja yang kenal.
"Dan, orang daerah juga paling yang ketemu Ferdy Sambo paling yang punya Deli Serdang, yang punya Semarang. Di Semarang ada dua perjudian besar, di daerah Hasanuddin dan Candi. Bahkan di Candi hanya 1200 meter dari gedung Akpol," tambahnya.
Tapi kenapa tidak ditangkap? karena kawasan Ferdy Sambo. Polisi tidak bisa apa-apa. Polisi yang bertugas di sekitaran kawasan Ferdy Sambo tidak bisa berbuat banyak.
"Kamu mungkin nggak tahu, orang kalau mau jadi Kapolda, Kapolres yang menentukan itu Kadiv Propam. Pada saat sidang kode etik itu, walaupun diloloskan tim lain, kalau Kadiv Propam nda mau, nda jadi," terangnya.
Polemik yang biasa dipertanyakan kebanyakan orang, kenapa laporan perihal judi tidak ditanggapi oleh polisi? juga karena mereka bermain di dalamnya. Ada banyak uang yang didapatkan dari setoran bandar judi.
Dia mengaku pernah mengirim sms Gubernur Medan dan Kapolda Medan, bahwa ada kasus perjudian. Tetapi tidak pernah ditanggapi. Justru, kata dia, nomornya diblokir.
"Saya berharap bahwa ini kesempatan bapak Presiden untuk memperbaiki Polri. Dan, Pak Kapolri ini kesempatan baik mengembalikan citra Polisi. Kalau yang muda-muda tidak idealis maka hancurlah negeri ini," pungkasnya.( red)