Sinarbanten.id
Lebak. Salah seorang pemuda asal Desa Bejod kecamatan Wanasalam kabupaten Lebak-Banten menunjukkan kreativitasnya lewat lukisan dari pasir pantai. Meski tren sudah berubah namun Dia terus berusaha tak takut melawan arus dan terus meningkatkan karyanya lebih inovatif.
Berawal dari suka dan hobi tentang seni, usaha lukis pasir milik E.Nurhata kini mulai banyak diminati,sudah lebih dari 2 tahun berjalan. E.Nurhata, mengaku jika seni lukis pasir merupakan suatu hal yang unik dengan bahan yang mudah di dapat tanpa takut kekurangan stok.
“Iya soalnya buat tren yang beda kak, terus menurutku lukisan dari pasir itu unik, juga bahannya mudah didapat dan stoknya tidak akan habis,” ucapnya.
Ketika ditanya mengenai peluang bisnis di bidang usahanya. Nurhata, menegaskan bahwa ia tidak takut untuk melawan arus, meski seni lukis pasir sudah tidak menjadi tren saat ini, Dia tetap melanjutkan usahanya. Bahkan akan terus berinovasi dan berkreasi sehingga usahanya tidak tenggelam begitu saja.
“Bagi saya, malah kita harus berani melawan arus. Harus berani berbeda, meski begitu juga harus dengan pertimbangan. Misalnya saya juga selalu memperbaiki kualitas produk dan selalu memberi inovasi lebih,” ujarnya.
Pemuda asal Desa Bejod itu menjelaskan, ia mampu membuat kurang lebih sekitar 10 lukisan setiap bulan dengan harga bervariasi, dan hal tersebut sudah disesuaikan dengan permintaan pemesan sebelumnya. Nurhata mengambil keuntungan hingga 75% dari setiap lukisan yang dibuat. “Kebanyakan normalnya minta ukuran 12R."ungkap Nurhata.
Nurhata sendiri mengaku jika pembuatan lukisan mampu memakan waktu sekitar 2-3 hari, dan pasir yang Ia pakai merupakan pasir pantai dan pasir besi yang di dapat dari bekas tambang pasir besi. “Pasir yang putih itu dapat dari pantai kak. Kemudian pasir yang hitam itu pasir besi tapi pasir pilihan, jadi kualitas pasirnya memang hitam warnanya,” jelas Nurhata.
"Banyak sih yang sudah saya lukis. Ada hewan seperti harimau, lukisan presiden, dua sejoli, lukisan para wali,kaligrafi, dan banyak lagi, tergantung permintaan," kata pria asli Desa Bejod ini.
Untuk bahan dasar pembuatan lukis pasir Nurhata, menyiapkan bahan seperti lem, kuas, saringan, pigora, pensil, dan beberapa bahan lainnya. Pertama aduk lem dulu dengan ditambahkan air hingga rata,kemudian membuat sketsa foto sesuai pesanan pada triplek pigora menggunakan pensil,lalu mulai menguas bagian sketsa yang dibuat tadi dengan lem setelah itu taburkan pasir dengan menggunakan saringan, tunggu beberapa menit hingga kering dan jangan lupa berikan lem cair untuk mempererat lem dan tunggu hingga kering,berikan lem hingga berulang kali agar lukisan tahan lama. Ungkapnya
Nurhata, menyadari jika kelemahan yang dimilikinya saat ini adalah kurangnya pemasaran lukis pasir miliknya. Dia juga masih mengandalkan teman-teman dan media online sebagai alat pasar.
Dia berharap juga berharap mudah-mudahan pemerintah bisa membantunya untuk pengembangan usahanya supaya suatu saat bisnis lukis pasirnya ini dapat berkembang lebih besar lagi. Harapnya
“Ini masih tahap merintis, Insyaallah nanti diseriusin sedikit demi sedikit. Yang menjadi kekurangan, saya jadikan PR untuk selanjutnya supaya akan terus berkembang. Kalau kerja sama dan ditambah oleh dukungan dari pemerintah pasti sasarannya bisa memperlebar usaha dan tidak menutup kemungkinan saya akan membuka produk baru atau yang lainya,” ujarnya (jat)