TANGERANG Sinarbanten.id
Warga kampung Pabuaran RT 01 RW 05 desa Gembong Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Banten menilai kedatangan perwakilan pihak perusahaan PT Mayora Jayanti yang didampingi oleh aparat desa Gembong Kecamatan Balaraja ke rumah warga hanya bikin tersinggung.
Agam salah satu warga terdampak mengaku tersinggung atas pernyataan perwakilan perusahaan tersebut yang ingin melondry pakaian, mengirimkan Cleaning service dan cuci steam mobil warga yang terdampak debu serbuk kopi.
"Maaf kata saya, kami masih sanggup untuk mencuci, tapi bukan itu yang diinginkan warga, seperti apa solusi yang ditawarkan dari pihak perusahan terhadap kerusakan cerobong asap yang mencemari lingkungan warga," ungkap Agam saat ditemui awak media dikediamannya, Senin (14/11/2022).
Kata dia, dibilang tersinggung pastilah tersinggung atas ucapan perwakilan perusahaan, menurutnya warga bukan mencari kegaduhan namun, solusinya seperti apa atas kerusakan cerobong milik perusahaannya.
"Mana pakaian yang kotor nanti saya londry di PT Mayora, mobilnya saya steam, nanti saya kirim Cleaning service untuk ngepel lantai, bukan kaya gitu juga kali, emang mau londry pakaian semua warga terdampak," kata Agam mengutip.
Lanjut ia lebih dalam lagi, selain itu kami warga disini juga keluhkan soal suara bising yang ditimbulkan oleh perusahaan mereka.
"Hampir tiap malam sering kami dengar seperti bom atau ban mobil pecah, suara itu bikin orang kaget bahkan saya sendiri mengalaminya," tandas Agam.
Sementara Endang salah satu warga terdampak juga mengaku selain mengotori rumah serta isinya, dampak tebu serbuk kopi yang berterbangan itu juga berpengaruh terhadap kesehatan.
“Selain rumah dan pakaian kotor, debu kopi itu bikin mata jadi sepet dan perih, hidung juga jadi item, apalagi kalau kita sedang pilek rasanya nggak nyaman banget," ujar Endang. (RUL)