Tangerang, sinarbanten.id
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Jayanti Menggelar Istigosah dan Do'a bersama untuk Para Ulama, Bangsa dan Negara Indonesia. Di pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Abror, yang beralamat kampung Candelekan RT.006/002, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang-Banten, dalam acara Istighotsah, Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-100,Minggu, (29/01/2023)
Ada pun acara tersebut diisi oleh Gus Hubab Nafi' Nu'man Rohmatullah (Korwil PD-PKPNU Banten) dan didampingi oleh para Mustasyar dan Tanfidziah serta para tokoh dan Ulama NU kecamatan Jayanti.
Kegiatan ini juga diinisiasi oleh KBNU Kecamatan Jayanti yang terdiri dari Unsur MWC NU, MUSLIMAT NU, GP. ANSOR, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, MBB, Jatman, dan Lembaga/Banom NU lainnya yang ada di kecamatan Jayanti dan dihadiri oleh Masyarakat Kampung Candelekan mau pun warga sekitar Serta para tamu Undangan Dari PCNU Kabupaten Tangerang, PDNU Kabupaten Tangerang, Ketua MWC NU Kecamatan Cisoka, para santri dan muhibbin NU Kecamatan Jayanti.
Turut hadi pula pejabat pemerintahan kecamatan jayanti, Subhan, SIP, M.Si selaku Sekretaris Camat jayanti, H. Agus Sutaryo Ketua APDESI Kecamatan Jayanti dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Jayanti.
KH. A. Munawwar Djanafi atau yang akrab dipanggil dengan KH. Wawan dalam sambutannya
"Sesuai dengan intruksi PBNU bahwa 9 hari menjelang harlah 1 abad NU, Kegiatan diisi dengan kegiatan istighosah guna memperkuat tali Silaturahim Ukhuwah Islamiyah sesama kader dan masyarakat pada umumnya".
"Ucapan terima kasih kepada seluruh hadirin dan tamu undangan yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dan permohonan maaf bila masih terdapat kekurangan, Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum i'tibar dan meneladani para ulama-ulama pendahulu dalam perjuangan ahlusunnah waljamaah dalam bingkai NKRI"Ujar Fuad abdul baqi selaku ketua Panitia.
Sementara itu Ikbal Al Ambari ketua PAC. GP. Ansor kecamatan jayanti mengatakan"Kegiatan ini merupakan stimulus bagi para kader muda Ansor khususnya dan umumnya bagi Masyarakat agar kita terus bergerak-menggerakkan, hidup-menghidupi, berjuang-memperjuangkan"
"Sebagaimana Hadist shahih yg diriwayatkan imam abu dawud: Allah SWT setiap 100 tahun membangkitkan di kalangan umat ini pembaharu,"
"Terlebih, Dewasa ini NU menjadi lirikan para tokoh-tokoh politik, namun yang mesti kita fahami dan ketahui, bahwa NU bukanlah Partai Politik dan NU Bukan Milik partai politik tertentu, sebagaimana yang disampaikan Ketum PBNU, bahwa NU tidak Boleh dicatut dalam ranah Politik."@Rul