Tangerang, sinarbanten.id
- Viral di WhatsApp grup kecaman terhadap keberadaan perusahaan jasa penyalur tenaga kerja atau yang lebih dikenal dengan sebutan perusahaan outsourcing (OS) di PT Universal Luggage Indonesia (PT. ULI) Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten.
Kecaman penolakan terhadap OS di perusahaan yang memproduksi tas koper itu, diserukan oleh warga yang mengatasnamakan Gerakan Warga/Masyarakat Sumur Bandung dan Seluruh Kecamatan Jayanti Bersatu, karena dinilai tak bisa mengakomodir tenaga kerja di wilayah tersebut.
Dalam tulisan yang kini tengah viral di WAG itu adalah, Kami masyarakat desa Sumur Bandung dan seluruh warga kecamatan Jayanti menolak keras adanya OS yang masuk ke PT ULI, karena selama ini, keberadaan OS di PT ULI telah banyak membuat GADUH di lingkungan dan banyak membuat SUSAH warga saja.
Selain itu juga viral seruan yang mengatasnamakan warga desa Sumur Bandung dan warga Kecamatan Jayanti. Dalam seruan itu mereka mengatakan, Bos PT ULI sibuk dan ambisi cari CUAN, kami warga yang kena imbas dan susahnya saja, OS nya kenyang dengan kuota tambal sulam, lagi lagi kami dapat imbasnya.
Menyikapi seruan kemanusiaan itu, sontak Warganet mengomentari kecaman tersebut dengan mengatakan, "tutup mata, tutup telinga, tinggal masyarakat saatnya turun tangan," ungkap dari salah satu anggota di WhatsApp grup WADAH KELUARGA BESAR yang beranggotakan 133 peserta, dikutip pada Minggu (28/5/2023).
Selain itu anggota grup juga mengatakan bahwa keberadaan OS tersebut belum maksimal mengakomodir tenaga kerja di wilayah Sumur Bandung dan Jayanti.
"Kan katanya warga juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan, warga setempat, buktinya anak bapak juga sulit kerja nggak di fasilitasi, itu tandanya belum sepenuhnya mendapatkan," ujar anggota WKB.
Kendati ada seruan kecaman dan penolakan terhadap OS, pihak PT ULI dan juga pihak OS yang berada di lingkup Perusahaan tersebut belum dapat dikonfirmasi.
"Gaduh di lingkungan, warga sulit cari kerja, penerimaan kucing kucingan, Bos dapat Cuan dan OS Kenyang" (Red).