Tangerang,| sinarbanten.id
- Ketua Umum LSM Geram Banten Indonesia H. Alamsyah MK selaku pendamping korban kecelakaan lalulintas (Lakalantas) menyayangkan kinerja dari pihak Jasa Raharja maupun pihak kepolisian yang dinilai saling lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan terkait asuransi lakalantas warga Desa Solear Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Banten.
Alamsyah mengatakan, klaim asuransi kasus kecelakaan lalulintas warga Solear yang terjadi di jalan raya Cisoka - Adiyasa pada malam Sabtu dini hari sekira pukul 03.00 WIB (14/10/2023) hingga kini masih terus dipimpong oleh pihak Jasa Raharja maupun pihak laka satlantas Polresta Tangerang, seharusnya jangan di persulit mengingat sisi kemanusiaan karena ada korban jiwa disana.
"Padahal saat ditemui pihak Jasa Raharja menyampaikan akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan memastikan terkait asuransi tersebut akan diberikan kepada para korban, lalu kenapa sekarang saling lempar, " ini kan berbeda jauh tidak sesuai dengan apa yang menjadi visi dan misi Jasa raharja " Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat" ungkap Alamsyah, Selasa (31/10/2023).
"Saudara Fuad selaku penanggung jawab Jasa Raharja tigaraksa mengatakan tidak dapat memberikan santunan kepada para korban atas dasar laporan polisi, dan jasa raharja melakukan itu (menolak klaim) para korban sesuai keterangan dari pihak kepolisian, kalau seperti ini kan pihak korban lah yang dirugikan, malah jadi instansi ini saling lempar," ujar Alamsyah.
Masih menurut Alamsyah, padahal pada tanggal 24 Oktober malam saudara Fuad menghubungi saya meminta agar bisa hadir di kantor jasa raharja tigarakasa pada tanggal 25 Oktober 2023 jam 07:30 pagi untuk ketemu dengan para pimpinan baik yang di tangerang maupun yang di provinsi dan memastikan klaim para korban tersebut akan diberikan kepada para korban setelah hasil survei bersama di lakukan, dan untuk komunikasi para pimpinan Jasa raharja menyerahkan satu pintu kepada saudara Fuad.
Namun setelah survei gabungan dilaksanakan pihak Jasa raharja melalui saudara fuad malah terkesan sengaja mengulur-ngulur waktu dengan alasan kasat lantas tidak masuk kantor, dan ke esokan harinya nya juga sama saja penjelasannya, tinggal nunggu kasat lantas tanda tangan saja karena untuk penyidik dengan kanit sudah tidak ada masalah, menurut keterangan saudara fuad.
Setelah berkali-kali ditanyakan oleh pihak korban entah kenapa saudara Fuad sudah mulai tidak mau merespon komunikasi dan malah membalas dengan chat " silahkan hubungi bu Hastuti saja".
Disaat nasib para korban belum ada kepastian sama sekali kenapa para keluarga korban malah disibukan dengan berkali-kali undangan via chat untuk duduk bareng denhan pihak mobil truk.
"Sekarang mereka sibuk maksa keluarga korban untuk damai dengan menawarkan sejumlah uang, 5 juta rupiah, ini kan sudah nggak beres, bukannya dibantu melalui klaim asuransi, malah sibuk ngajak damai, " ujar Alamsyah.
Menurut Alamsyah, ada hal yang aneh dalam persoalan ini, pihak Jasa Raharja dan pihak kepolisian sengaja saling lempar sehingga memberatkan korban.
"Ini saya menilai ada unsur kesengajaan pihak Jasa Raharja untuk tidak mau mencairkan asuransi kecelakaan terhadap 3 orang warga Solear, " tandasnya. (Red).