Kabupaten Serang -sinarbanten.id-Mahasiswa KKM Uniba Kelompok 27 menggandeng PMI Kabupaten Serang mengadakan sosialisasi dan pelatihan Pertologan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan tema "Meningkatkan Pengetahuan dan Pentingnya Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) bagi Masyarakat Desa Kramatjati". Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Agustus 2024 lalu bertempat di Aula MDT Nurul Amin Kampung Cigatel, Desa Kramatjati, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Peserta kegiatan adalah masyarakat Desa Kramatjati khususnya warga kampung Cigatel dan sekitarnya. Tampak hadir Heri Ketua Karang Taruna, Perwakilan dari PKK Siti Masitoh yang akrab disapa Teh Itoh dan Dosen Pembimbing Lapangan mahasiswa KKM Nani Rohaeni.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari bidang kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Kramatjati dalam penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) sehingga lebih siap ketika mengalami maupun melihat kecelakaan.
Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Dalam fase pra fasilitas kesehatan. Pemberi pertolongan dapat dilakukan oleh awam terlatih, atau oleh awam dengan panduan petugas PSC seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: PER.15/MEN/VIII/2008, serta Permenkes No. 19 Tahun 2016, Pasal 20, atau tenaga pertolongan pertama lainnya yang mendukung pelayanan PSC (Pasal 14).
Selain itu, Pasal 531 dan 322 KUHP juga menjadi landasan hukum yang mengharuskan masyarakat memberikan pertolongan pertama dan menjaga kerahasiaan orang yang ditolong. Tujuan dari pertolongan pertama adalah untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman, dan menunjang upaya penyembuhan.
Delly Maulana Firmansyah, anggota PMI Kabupaten Serang, berkesempatan memberikan materi P3K kepada masyarakat Desa Kramatjati. Ia menyatakan, “Di era modernisasi ini sudah banyak obat-obatan serta alat-alat medis yang memadai dan canggih, jadi kita harus terbuka dan siap menghadapi berbagai situasi dengan pengetahuan dan penanganan yang tepat, pentingnya first aid dalam kehidupan untuk menumbuhkan kesiapsiagaan dan pengetahuan dalam melakukan tindakan, agar tidak ada lagi kesalahan dalam proses penanganan yang baik. Berawal dari kurangnya pengetahuan akan berakibat fatal karena dalam first aid menolong dan membunuh itu beda tipis jika tdak dibekali dengan pengetahuan dan tindakan yang benar” paparnya.
Nani Rohaeni sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas mahasiswa KKM ini, “Kesiapan pengetahuan dan pemahaman tentang P3K serta kesiapan mental saat terjadi kecelakaan dapat meminimalisir cedera parah bahkan menyelamatkan nyawa’, ungkapnya.
Salah satu peserta kegiatan Sri Sumarni menyebutkan bahwa “Banyaknya masyarakat Kramatjati yang memiliki pekerjaan atau aktivitas lainnya tetap saja memiliki risiko mengalami kecelakaan seperti terjatuh, tersedak, tersayat, luka bakar, dan masih banyak lagi kejadian yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan penanganan P3K guna menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman, dan menunjang upaya penyembuhan, oleh karena itu sangatlah diperlukan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi dan pelatihan P3K.” Ujar Sri Sumarni.
Setelah pemaparan materi P3K Delly Maulana Firmansyah bersama sama dengan mahasiswa KKM 27 dan peserta turut serta dalam simulasi P3K. Simulasi lengkap dengan menggunakan alat peraga mengenai teknik atau cara pertolongan pertama. Tingginya antusias peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan peserta saat sesi tanya jawab serta aktif terlibat dalam peragaan teknik P3K. Kegiatan Diakhiri dengan sesi foto bersama.
(NR & Sri Mahasiswa KKM)
.jpg)
