Notification

×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penanganan di RSUD Balaraja Tidak Jelas, Pasien Rawat Inap Tanpan Penjelasan

Minggu, 14 Agustus 2022 | 12.15 WIB Last Updated 2022-08-14T05:15:21Z


Sinarbanten.id

RSUD Balaraja dinilai tidak sigap dalam pelayanan kepada pasiennya. Hal ini tergambar dari lambatnya perawatan terhadap Sukari, seorang lansia berumur 77 tahun asal Kelurahan Balaraja yang harus terbaring di RSUD Balaraja karena mengalami cedera patah tulang sendi.


Parahnya, pihak RSUD Balaraja belum juga memberikan kepastian kepada keluarga pasien, kapan tindakan operasi dilakukan setelah 9 hari lamanya pasien menjalani rawat inap.


Padahal pihak keluarga telah menandatangani persetujuan tindakan operasi, yang harus dilakukan kepada Sukari.


Humas RSUD Balaraja dokter Aang mengungkapkan, akan menelusuri terkait lambat dan ketidakpastian yang dialami pasien tersebut.


Ia juga menuturkan, membutuhkan informasi yang valid dari keluarga yang menunggui pasien, agar bisa menkonfirmasi dokter yang bertanggung jawab atas pasien.


"Di sebelah mas ada pihak keluarga ya, biar informasinya valid, jadi saya juga bisa telusur ke dokternya. Nanti saya akan konfirmasi ke dokternya, kenapa 1 minggu belum ada tindakan operasi" ungkap dr. Aang kepada sinarbanten.id, Sabtu, (13/8/2022).


Dijelaskannya, informasi tersebut juga untuk mengetahui apakah alat yang dibutuhkan untuk operasi harus dipesan terlebih dahulu, dan menentukan jenis operasi seperti apa yang harus dilakukan.


"Yang kedua, kita harus melihat informasi yang didapat dari keluarga, bahwa sudah ada yang terlebih dahulu ada yang dioperasi misalnya, nah itu harus kita kroscek juga" imbuh Aang.


Sayangnya, dr Aang baru akan melakukan pengawalan terhadap penanganan Sukari pada hari Senin mendatang, yang menjadikan Sukari harus tetap tanpa kepastian penanganan sampai hari tersebut.


"Nanti akan saya kawal, hari Senin akan saya lihat karena kan sekarang managemen libur yah. Hari Senin akan saya follow up, kapan dia dapat operasinya" tegas dr. Aang.


Dijelaskannya, pasien lansia yang sedang dirawat inap itu akan segera dijadwalkan pada 3 bulan kedapan, maka dari ia mengklaim lansia yang saat ini dirawat inap itu mempunyai masalah luka pada bagian kulit yang harus diperhatikan.


"Saya hanya bisa mencoba membaca apakah ada luka berntus yang harus ditangani, sehingga pasien ini masuk ke rawat inap dengan tujuan perawatan luka misalnya, karena di rumah saya hawatirnya gitu," katanya.


"tapi operasinya bisa dijadwalkan 2 3 bulan atau 4 bulan ke depan, bisa karena sekali lagi jenis operasinya elektif bukan sito, tapi ini saya akan konfirmasi dulu ke dokternya, kenapa masuk inap, itu dulu ya," lanjutnya.


Dirinya mengatakan, akan konfirmasi ke dokter yang bertanggung jawab terkiat dengan pasien lansia, dan pihak keluarga akan diberikan kejelasan terkait dengan kapan akan dilaksanakannya operasi.


"Jadi untuk sementara itu yang dapat saya jawab, saya akan konfirmasi ke dokternya, untuk melihat satu indikasi rawat inapnya apa, dan kapan dijadwalkan sehingga keluarga diberi kejelasan kapan bisa operasi," terangnya.


"Betul betul saya setuju yah, lama lama di RS kan tempatnya bisa dipakai orang lain juga kan yang lebih membutuhkan jika di rumah sakit biaya BPJS ya betul," pungkasnya. (AdT)