Sinarbamten.id
Publik Banten diramaikan terkait isu akan hengkangnya tiga pabrik besar di Provinsi Banten ke provinsi lain. Informasi yang belum jelas kebenarannya itu sempat ramai di media online baik lokal maupun nasional.
Salah satu tokoh Banten, Moch Soleh menyoroti ramainya pemberitaan yang masih simpang siur itu. Dia menegaskan, terkait isu tiga pabrik besar di Banten yang dikabarkan akan mendirikan atau sudah mendirikan pabrik di Provinsi Jawa Tengah, menurutnya adalah hak progratif manajemen perusahan itu sendiri.
“Adapun ramai di permasalahkannya pernyataan Kadisnaker provinsi banten, seharus kita sebagai masyarakat mencermati tata bahasanya. Dalam pernyataan kadisnaker itu mengatakan bahwa kalau pabrik-pabrik ini hengkang (pindah). Jadi menurut hemat saya itu menjadi suatu hal wajar, karena sebagai kepala dinas tenaga kerja beliau terlebih dahulu melakukan antisipasi,” kata dia. Rabu, 16 November 2022.
Soleh menuturkan, sebagai masyarakat Serang, dirinya juga sepakat dengan sikap dan pernyataan Kadisker Banten. Karena menurutnya apa yang disampaikan Kadisker sebagaimana dimaksud, adalah sebagai upaya antisipasi dalam membantu masyarakat. “Yang dalam pepatah lama disebut sedia payung sebelum hujan,” imbuhnya.
Terkait program pelatihan kerja dan menyiapkan lapangan pekerjaan yang direncanakan Disnaker, dikatakan soleh, sudah menjadi kewajiban dinas terkait untuk membantu masyarakatnya sesuai bidang.
“Beliau tidak bilang hengkang (pindah) atau akan hengkang. Tapi kadisnaker bilang kalau hengkang maka angka pengangguran di provinsi banten akan bertambah. Makanya kadisnaker mengambil langkah cepat dan baik untuk membantu masyarakat Banten yaitu dengan melakukan pembinaan kerja dan usaha. Apabila terjadi atau hengkang, maka Banten tetap terjaga dari angka pengangguran yang cukup besar,” terangnya.
Dia juga menilai, gagasan yang dikeluarkan Kadisnaker adalah hal yang bagus. “Menurut hemat saya sebagai masyarakat Banten, apa yang di gagas kadisnaker adalah gagasan yang sangat bagus demi masyarakar banten. ini menurut saya, Kan penilaian orang berbeda-beda,” ucap Soleh.
Disamping itu, Moch soleh juga menyayangkan peryataan PJ Gubermur Banten Al Muktabar di media pada tanggal 15 November 2022 lalu yang terkesan memojokkan bawahannya.
“Saya melihat kurang bijak, seorang pimpinan selalu melimpahkan kesalahan dan memojokan bawahan. Jika kesalahan itu ada pada pimpinan selalu saja dituduhkan ke bawahan. Mestinya sebagai pemimpin harus tegak lurus karena seburuk apapun bawahan tetap harus diayomi,” pesannya.
Pria yang juga Ketua FBB itu juga menegaskan,
mulai saat ini dan ke depan tidak ada lagi saling menyalahkan satu sama lain. Baik pimpinan maupun bawahan sudah saatnya intropeksi diri dan bersatu membangun Banten.
Kemudian terkait siapa saja yang akan terpilih jadi PLT atau PLH Sekda Banten, sudah menjadi hak progratif Pj Gubernur Banten. Sebagai masyarakat hanya bisa melihat, menilai dan merasakam hasil kerjanya.
“Mudah-mudahan yang terpilih, figurnya pas dan dapat membantu PJ Gubernur membangun dan mensejahterakan masyarakat Banten. Dan terpenting bisa mengayomi bawahan yaitu OPD yang ada. Sehingga suasana Provinsi Banten menjadi nyaman dan aman,” tutup Moch Soleh.(suryadi)