Sinarbanten.id
Lebak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, mengingatkan masyarakat di daerah itu agar mewaspadai cuaca buruk selama dua pekan ke depan.
Kepala pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, pihaknya meminta warga agar berhati hati, terima bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan dan aliran sungai.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah pegunungan, perbukitan dan aliran sungai, waspada," kata Febby kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Masih kata Febby, wilayah Kabupaten Lebak sejak tiga hari terakhir dilanda hujan dengan intensitas ringan, sedang dan lebat disertai angin kencang. Peluang hujan terjadi pagi, siang, sore, malam hingga dini hari dan berpotensi menimbulkan banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung. Masyarakat diminta waspada bencana alam guna mengurangi risiko kebencanaan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini sejumlah aliran sungai meluap, seperti Sungai Ciujung, Ciberang dan Cisimeut.
"Kami berharap warga tetap selalu waspada menghadapi cuaca buruk itu," tutur Febby.
Menurut dia, cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Lebak telah dilaporkan BMKG dalam dua pekan ke depan ditandai hujan intensitas ringan, sedang, lebat dan angin kencang. BPBD Lebak hingga kini menjalin koordinasi dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca. Cuaca buruk tersebut tentu perlu diwaspadai, terutama warga yang berada di pemukiman pegunungan, perbukitan dan aliran sungai, karena berpotensi menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami berharap warga lebih baik mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika cuaca buruk berlangsung hingga tiga jam ke atas," ucapnya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Lebak yang berada di bantaran Sungai Ciberang dan Ciujung mengaku waspada terhadap cuaca buruk disertai hujan lebat dan angin kencang. Biasanya, jika intensitas curah hujan tinggi dipastikan air sungai meluap dan dapat menimbulkan banjir dan longsor.
"Kami di sini bersama warga selalu waspada jika cuaca buruk, karena posisinya hanya beberapa meter dari Sungai Ciberang," kata Yudi (28) warga Rangkasbitung. (Ajt)