Sinarbanten.id
Kabupaten Tangerang-Lahan milik negara yang di kelola oleh Direktorat Jenderal Balai Besar Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air (SDA) di Cidurian Cikunder Benda (CCB) di Desa Cikande, Kecamatan Jayanti diduga di jual oleh seorang oknum Masyarakat kepada seorang oknum pensiunan perwira Polri
hal tersebut membuat warga setempat merasa terusik, pasalnya sebagian pekarangan warga, Seperti kandang kambing, bahkan tempat mandi wargapun harus di bongkar oleh oknum pensiunan perwira polri tersebut dengan alasan lahan ini sudah menjadi miliknya.
Saat sinarbanten.com jumat 23/12/22 menemui salah satu masyarakat yang berinisial (D dan B) (28) mengatakan pada sinqrbanten, mengatakan bahwa sejak tanah sawah sudah berpindah tangan dirinya merasa kesal sabab lahan irigasi milik negara yang di kelola oleh balai besar itu termasuk lahan miliknya juga, bahkan si penjual mengaku sudah memiliki bukti yang sah (Sertifikat)
"Saya heran kok bisa, lahan negara yang di peruntukan pengairan irigasi di jual belikan, yang bikin kami kesal lagi kandang kambing kami yang sudah bertahun-tahun diharuskan di bongkar bahkan yang lebih parahnya lagi ini tempat mandi untuk orang tidak mampu sampai minta di bongkar juga, nanti tetangga kami ini mau mandi dimana, tapi oknum pensiunan perwira polri itu tetap meminta di bongkar dengan alasannya bahwa lahan ini sudah jadi miliknya"urainya.
Masih kata (D) sebelumnya adik iparnya (B) pernah melaporkan kejadian ini aparat setempat Desa Cikande, Kecamatan Jayanti namun sangat di sayangkan pihak desa tidak bisa memberikan solusi terbaik untuk masyarakat "dulu adik ipar saya pernah lapor ke pak RT dan Ke desa itu sempat datang pak Sekretaris Desa (Sekdes) beserta aparat desa lainnya namun mereka tidak dapat memberikan solusi terbaik, termasuk masalah tanah irigasi ini."Kami bukan untuk memiliki lahan tetapi setidaknya lahan ini bisa kami bermanfaatkan, seperti tempat bermain anak-anak, ada yang di gunakan tempat mandi termasuk punya kita ini untuk ternak."Kami sangat berharap kepada pihak desa dan Kecamatan Agar bisa turun ke lokasi,kami ingin tahu kebenarannya, apa kah benar tanah irigasi ini termasuk milik pak (Sulis-red)" tutur D (Rul)