Sinarbanten.id
PANDEGLANG- Tenaga Kerja Wanita (TKW) Daini (46) warga Kampung Benteng Desa Bojen, Kecamatan Sobang, yang menjadi korban tindakan kekerasan oleh majikannya di Negara Saudi Arabia. Akan dijenguk oleh perwakilan dari kementrian luar negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) kerumahnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita membenarkan rencana kunjungan perwakilan Kemenlu tersebut. Soalnya, kata Irna, TKW tersebut mendapatkan perhatian dari Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Rizki Aulia Rachman dengan mengawal kasusnya hingga ke Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu- RI), dan mendapatkan respon positif dari Kemenlu.
"Saya mendapat kabar dari pihak kementerian luar negeri pak Baihaki dan pak Galih, mereka mendapat intruksi dari pak Yuda Dirjen yang menangani masalah ini atas laporan Rizki Aulia Rachman," kaya Irna usai acara bersama BPJS Kesehatan di Pendopo Pandeglang, Selasa (27/12/2022).
Menurut Irna, pihak dari Kemenlu RI akan melakukan kunjungan kerumah korban kekerasan asal Kecamatan Sobang.
"Mereka (Kemenlu) akan ke Pandeglang sekaligus mengajak agen resmi penyalur tenaga kerja untuk ngobrol bareng," katanya.
Untuk itu, Irna mengintruksikan, kepada Kepala Dinas tenaga Kerja agar pro aktif dan memberikan edukasi kepada calon TKW memilih biro jasa penyalur tenaga kerja yang legal dan resmi.
"Kedepan, jika ada yang membuat persyaratan untuk menjadi TKI maupun TKW harus selektif sehingga bisa lebih jelas agar tidak lagi terjadi tindak kekerasan oleh majikannya," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pandeglang Ratu Tanti mengatakan, menindaklanjuti arahan Bupati, pihaknya akan mengagendakan kegiatan edukasi pada masyarakat terkait dengan pentingnya calon Pekerja Migran Indonesia.
"Harus menempuh jalur prosedural untuk bekerja di luar negeri, dan mengetahui resiko yang akan dihadapi bila menempuh jalur yg non prosedural. Kemenlu dan jasa penyalur akan ngobrol bareng untuk memberi bantuan kepada ibu Daeni", katanya.
Menurut Tanti, pihaknya akan melakukan edukasi pada masyarakat, sekaligus akan memperkenalkan 6 perusahaan resmi Penyalur Jasa Tenaka Kerja Indonesia (PJTKI).
" Ini agar masyarakat bisa langsung berhubungan dengan pihak perusahaannya. Dan supaya terhindar dari calo pencari tenaga kerja, yang biasanya menempuh jalur yang non prosedural. Harapan kami ke depannya adalah, bisa merangkul calo - calo ini untuk bisa menjadi perpanjangan tangan dari perusahaan resmi penyalur tenaga kerja," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Kapolsek Panimbang Iptu Asep Jamaludin mendampingi Daini (46) warga Kampung Bojen Banteng RT/RW 02/03, Desa Bojen, Kecamatan Sobang yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang di duga menjadi korban kekerasan oleh majikannya di Arab Saudi.(Iman)