Sinarbanten.id
Tangerang - Kegagalan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tangerang meraih juara umum, pada Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) IV Banten tahun 2022 menjadi perhatian, setelah adanya hearing terkait keluhan kesetaraan bonus oleh National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Senin (16/1/23).
Dimana pada hearing tersebut, beberapa atlet dan pengurus NPCI Kabupaten Tangerang secara gamblang mengeluhkan perbedaan bonus, untuk diberikan kepada KONI dan NPCI yang mencapai setengahnya.
Sementara diketahui, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menggelontorkan sebanyak Rp. 34 Milyar untuk KONI, dimana nilai tersebut terhitung lebih tinggi dari organisasi lain.
Hal tersebut juga ditegaskan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Ahyani. Ia sendiri mengutarakan niatnya, akan memanggil KONI kabupaten Tangerang terkait hal itu.
Ia menilai, pengurus KONI telah bekerja dengan tidak maksimal sehingga tidak dapat meraih juara umum, padahal anggaran yang digelontorkan jauh lebih besar dibandingkan organisasi lain di Kabupaten Tangerang.
"Kita nanti bakal panggil KONI, guna meminta penjelasan dan pertanggungjawabannya kepada Pemerintah Daerah" tegasnya kepada jabarbanten.id, Senin (17/1/23).
Menurutnya, hal tersebut memang sudah seharusnya dilakukan. Karena setiap segala sesuatu harus ada bentuk pertanggungjawabannya dalam bentuk reward dan punishment.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Fraksi Partai PPP itu juga mengungkapkan, bentuk reward dan punishment bukan hanya berlaku bagi KONI, melainkan sama hal nya berlaku bagi berbagai organisasi lainnya.
"Pemanggilan tidak hanya KONI, tapi berlaku untuk organisasi lainnya kalau memang kita ketahui tidak bekerja maksimal" pungkasnya. (adt
.jpg)
