Notification

×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Diduga Rampas Handphone (HP) Wali Santri Oknum Pengajar Pondok Pesantren Minta Uang Tebusan Jutaan Rupiah

Sabtu, 15 Juli 2023 | 11.15 WIB Last Updated 2023-07-15T06:21:08Z


Tangerang, Sinarbanten.id


Pihak Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Fathurrobbaniy Cisoka, yang beralamat di Kampung Karoya Pasir, Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang-Banten. telah merampas alat komunikasi Handphone (HP) milik Wali Santri (Ck) oleh salah satu oknum Tenaga didik inisial (U) dengan alasan untuk penertiban, Jum'at, 14 Juli 2023


Pasalnya perampasan Hp milik wali santri inisial CK kelas G. oleh salah satu tenaga didik di pondok pesantren dengan inisial U tersebut, namun oknum tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp. 1.600.000,- (Satu Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) kepada orang CK.


Hal itu di sampaikan oleh orang tua korban yang tak lain wali santri Eni (50) saat di temui awak media di kediamannya ia mengatakan sangat kecewa terharap pihak yayasan pondok pesantren FAHURROBBANIY Cisoka, yang telah merampas 1 buah Handphone dan harus minta uang tebusan awal sesuai dengan seharga HP Baru, namun dirinya mengaku tidak mampu untuk menebus dengan harga sebesar Rp. 3.200.000,- lalu orang tua korban meminta keringanan namun pihak yayasan tidak menghiraukan, sempat cekcok dengan akhirnya pihak yayasan memberikan keringan 50% atau sebesar Rp.1.600.000, 


"Awalnya saya dapat telepon dari anak saya, dia bilang mah Hp. Ck di ambil oleh Ibu (U) di selang berapa hari saya mendatangi ke yayasan ketemu lah sama ibu inisial (U) dan (JM) sebagai Guru. Lalu saya menanyakan Hp milik anak saya yang di ambil kemudian dengan lantang oknum tersebut menjawab bahwa handphone yang sudah rampas tidak bisa di ambil kembali walau pun posisi santri sudah akhir kelulusan. Ada pun kalau mau mengambil hp tersebut harus menebus dengan sejumlah uang sebesar 3.200.000- sesuai dengan harga hp pada waktu beli baru"


Lebih lanjut Eni mengatakan, Kemudian saya meminta keringan dari 500.000 S/d 1.600.000, itu pun sempat aduh omong dengan saya. Atas kejadian peristiwa yang di alami oleh putri saya yang mendalami ilmu pendidikan agama di yayasan "FATHURROBBANIY' sangat di sayangkan karena putri saya itu membawa hp karena keesokan hari ini dia mau ke anyer dalam rangka pengambilan hasil rapot kelulusan. Tentu bagi kami uang sebesar itu sangat lah berat karena CK ini anak Yatim suami saya sudah meninggal' jelas Eni


Di tempat terpisah saat awak media mendatangi pihak Yayasan FATHURROBBANIY Cisoka. Tidak ada satu pun yang bisa memberikan keterangan,@RUL