Foto proyek TPT yang sedang di kerjakan di desa Ranca ilat.
TANGERANG - Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) Di Kampung Cayur RT 04/01 Desa Rancailat kecamatan kresek kabupaten Tangerang Banten. Diduga jadi ajang korupsi pihak desa Rancailat dan juga pelaksana kegiatan negara tersebut mengabaikan undang-undang keterbukaan informasi publik (UU KIP) terkesan luput dari pengawasan pihak terkait.
Pasalnya proyek TPT tersebut diduga sengaja menyembunyikan informasi anggaran dari mata masyarakat karena pengerjaan proyek sudah berjalan kurang lebih 1 Minggu papan informasi proyek tak terlihat di lokasi pekerjaan. Senin 04 November 2024
Kartusi Selaku Kabidkam DPP perkumpulan Trisula bakti Nusantara, sangat menyayangkan sikap dari pelaksana proyek dan pemerintah desa Rancailat yang tidak memasang papan informasi proyek (PIP)
Menurut keterangan dari para pekerja. proyek tersebut punya pemerintah desa Rancailat. Ini punya ibu lurah pak kalau bapak mau kompirmasi langsung saja ke ibu lurah selaku lurah desa Rancailat. ujar para pekerja
Kartusi menduga pihak pemerintah desa Rancailat sengaja menyembunyikan papan informasi proyek karena proyek (TPT) tersebut dikerjakan terkesan terburu-buru. Asal jadi saja tidak mengutamakan mutu dan kualitas serta tidak digali hanya diampar saja.
Karena tidak adanya papan informasi proyek (PIP). Kartusi menayankan ke tukang berapa volume panjang kegiatan proyek TPT tersebut, menurut tukang yang bekerja panjang 82 meter × 2 berarti 164 meter lebar atas 20cm lebar bawah 80cm.
Lalu Kartusi mengukur kembali proyek tersebut, setelah di ukur kembali ternyata cuma 70cm ketinggian dan tanpa adanya sepatu pondasi dikuatirkan kalau turun hujan tanah akan robah karena itu tanah persawahan, ujar kartusi
Menurut Kartusi seharusnya pihak desa Rancailat harus transparan untuk urusan proyek, ini anggaran negara loh bukan anggaran dari ibu lurah/ kades Rancailat seharusnya kalau anggaran negara wajib memasang papan informasi proyek (PIP)
Jangan-jangan proyek tersebut diduga dijadikan sebagai ajang untuk korupsi, karena pengerjaannya pun terkesan terburu-buru dan asal jadi, terang Kartusi
Sampai berita ini diterbitkan tidak ada yang bisa dihubungi baik dari pihak desa Rancailat maupun dari pihak kecamatan kresek
Epull-Pijay