Banten, Proyek Pembangunan Drainase atau Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang berlokasi di Desa Cibugel Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang Banten, diduga abaikan Alat Pelindung Diri (APD).
Proyek yang beberapa waktu ini mulai dikerjakan itu pun menuai atensi publik, terlihat pada proses pelaksanaan kegiatan, para pekerja nampaknya tak mencerminkan keselamatan dari risiko kecelakaan kerja.
Hal demikian terkuak saat awak media mencoba menulusuri kegiatan tersebut dan terpantau di lokasi, dugaan inidikasi pelanggaran pun mencuat ketika para pekerja tak memakai beberapa jenis APD.
Di lokasi, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu pekerja yang enggan di sebut nama perihal penggunaan APD, ia mengaku bahwa mandor pekerja tidak membekali atribut yang disebut.
"Iya bang mandor gak ngasih atribut (APD), saya gak tau apa-apa bang kami mah cuma kerja doang,"ungkapnya
Ketika ditanya sebagai pemiliki kegiatan proyek, para pekerja menyebut bahwa nama pemilik atau yang di sebut sebut sebagai mandor bernama "Medi".
"Mandornya namanya Medi bang,"cetusnya.
Sebagai informasi diatas bahwa, pengawasan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang diharapkan lebih memperketat aturan kepada setiap kontraktor yang mengabaikan APD sebagai pelengekapan yang penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan Pekerja kontruksi yang sudah tertuang dalam Undang-Undang (UU) No.1 Tahun 1970 tentang keselematan kerja.
Perlu diketahui, Proyek "Saluran Pembuangan Bojong Sapi, dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangrang, dengan volume panjang 80.M, sebagai pelaksana kegiatan CV. SUHAEL JAYA MANDIRI dengan Nilai Anggaran sebesar Rp. 143.766.000.00 (Seratus Empat Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah) Sumber Dana APBD Tahun Anggaran (TA) 2024.
Hingga berita ini di terbitkan dan pemberitaan selanjutnya kembali dirilis Kepala Dinas DBMSDA dan pihak Kontraktor belum dapat ditemui untuk di konfirmasi.
(Epull-Pijay)
