Foto: tampak depan SDN Kedingding Kibin kabupaten serang Banten.
Kabupaten Serang,| xbintangindo.com --
Dikutip dari media online xbintangindo.com, Gegara ditagih belum bayar iuran air minum murid sebut saja putra (Nama samaran) SDN Kedingding Kecamatan Kibin kabupaten serang Provinsi Banten bilang ke orang tua nya bahwa dirinya tidak mau sekolah lagi karena dibully oleh teman - teman sekelasnya.
Menurut Wali murid anaknya mengeluh tidak mau berangkat sekolah lagi lantaran dibully oleh teman-teman sekelasnya gegara belum membayar iuran air minum.
"Iya pak tadi anak saya bilang ke saya katanya gak mau berangkat ke sekolah lagi malu ditagih iuran air minum oleh pihak paguyuban didepan teman - teman sekelasnya, udah itu teman - temannya pada ngetawain dan bilang uuuhh..uuhhh..., miris saya pak sebagai orang tua, bukan saya tidak mau bayar iuran, tapi di SDN Kedingding itu terlalu sering meminta iuran, memang tidak langsung pihak sekolah yang meminta tapi melalui paguyuban wali murid." Kata ST wali murid. Selasa. 07/01/25.
Lanjut," seharusnya pihak paguyuban memusyawarahkan terlebih dahulu dengan semua Wali murid, bisa melalui grup WhatsApp paguyuban wali murid, dan yang saya sayangkan mengapa pihak paguyuban menagih iuran langsung ke murid seharusnya jika menagih iuran ke orang tua nya saja karena murid SD belum bisa nyari uang, yang bisa membayar iuran itu orang tua nya bukan anaknya, jadi begini kan dampaknya anak saya seperti diintimidasi dan dibully oleh teman-temannya, akibatnya sekarang anak saya tidak mau ke sekolah lagi karena malu, mana tanggung jawab pihak sekolah selaku pendamping paguyuban." Ujar ST kesal.
Evan selaku keluarga putra juga mengatakan," Seyogyanya pihak paguyuban sekolah SDN Kedingding cara menagih iuran tidak ke anaknya tapi menagihlah ke orang tuanya karena orang tua nya yang mencari uang bukan anaknya, anaknya ST itu berangkat ke sekolah hanya membawa uang jajan alakadarnya saja, jika nanti benar - benar keponakan saya tidak mau ke sekolah lagi karena malu pihak paguyuban, pihak sekolah SDN Kedingding dan dinas pendidikan kabupaten serang harus bertanggung jawab, hal kecil namun dampak nya besar, rusak mental regenerasi kalau begini intimidasi dan bully itu tidak boleh ada disekolah." Tutur Evan.
Kepala sekolah SDN Kedingding Romli SPD saat dikonfirmasi wartawan mengatakan," Waalaikum salam ... ya bapak terima kasih atas infonya saya juga barusan terima info dari ibu wali murid sebenarnya itu bukan iuran tapi sifatnya sukarela serta tidak ada paksaan dan merupakan hasil musyawarah komite dan paguyuban dengan tujuan untuk kesehatan siswa 🙏" jawab kepsek SDN Kedingding.
Sampai berita ini disiarkan pihak paguyuban belum dapat dimintai statmannya.
RED xbi//.*