Yogyakarta - Forum Keberagaman Nusantara (FKN) kembali bergeliat. Usai menjahit asa di Sumatera, Kalimantan, Banten dan Jawa Barat, FKN berbaur kembali bersama kelompok masyarakat budayawan Yogyakarta dalam kegiatan 1000 Ketupat Punggahan Kirab Budaya di Gunung Kidul, zona Bejiharjo-Karangmojo,Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dalam rangkaian kegiatan ini FKN DIY Yogyakarta resmi diluncurkan bersama para tokoh masyarakat (7/2-2025)."Forum Keberagaman Nusantara (FKN) hadir disini sebagai rasa cinta terhadap Masyarakat Gunung Kidul yang terus menjaga harmoni dalam keberagaman, keberagaman adalah kekuatan besar bangsa indonesia yang dianugrahi oleh Allah SWT," buka Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun, ketua Umum FKN saat didaulat memberi sambutan.
Kegiatan Poenggahan yang diinisiasi oleh Kanjeng Raden Tumenggung Purbo Widodo yang merupakan salah satu Dewan Pembina FKN, dihadiri oleh perwakilan tokoh masyarakat dan pemerintah setempat diantaranya Kadisbud Gunung Kidul Kadispar GK, Panewu Karangmojo, Dewan Kebudayaan, Kapolsek Karangmojo, Danramil Karangmojo, Kepala KUA Kelurahan Karangmojo, Lurah Bejiharjo, Pamong & Staf kelurahan dan sesepuh segenap warga masyarakat Bejiharjo.
Ketum FKN juga berdiskusi santai dengan tokoh budaya,tokoh agama,generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat dalam suasana santai dan penuh keakraban terutama tentang tentang visi misi FKN dalam 3 pilar utama, Beragam-Bersatu-Berdaya, dalam menyalakan hati nusantara untuk mendukung terwujudnya indonesia emas 2045.
Suasana terasa sangat akrab dalam keberagaman. Penari daerah, santri dan wisatawan zona wisata Goa Pindul berbaur bersama dalan suasana gembira Kirab Budaya berkeliling beberapa desa dan disambut antusias seluruh warga.
Sambil menikmati acara,tokoh masyarakat bersama jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional FKN berdiskusi dan menerima masukan tentang berbagai masalah dan membangun sinergi antara FKN dan berbagai komponen masyarakat.
Bagi FKN, Kegiatan budaya ini sangat penting dalam mempererat simpul silaturahmi antarmasyarakat ."Poenggahan adalah tradisi luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur kita sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadan.
Dalam tradisi ini, kita diajak untuk mensucikan hati, mempererat persaudaraan, serta menguatkan nilai-nilai spiritualitas yang telah menjadi bagian dari identitas bangsa kita," tutur ketua FKN yang saat itu mengenakan dresscode khas Yogyakarta lengkap dengan keris pusaka dan blankon khas Yogyakarta.
Ia menegaskan, moment ini bukan sekedar berkumpul,merayakan tradisi tapi jauh lebih penting dari itu,"Menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati di tengah keberagaman yang ada. FKN sangat bangga bisa hadir di acara ini.Ruwahan,Kirab Gunungan, Ziarah dan kenduri adalah wujud nyata meneruskan warisan budaya yang kaya akan makna.
Dalam kegiatan poenggahan kali ini mengusung tema "Membangkitkan Rasa Satu dalam Kebaikan,"
Menjelang sore, kirab kembali ke lokasi awal sekitar goa Pindul diiringi doa kepada yang maha kuasa agar kita selamat dan selalu ada di dalam bimbingan-Nya. Hasil bumi, makanan kue peganan khas diperebutkan warga setempat untuk mendapatkan berkahnya.
Terakhir Pengurus FKN, tokoh masyarakat dan warga berziarah ke makam waliyullah Syech Ibrohim di puncak bukit masih di komplek goa.
Adapun jajaran pengurus Dewan Pimpinan Nasional FKN yang membersamai kegiatan tersebut, Erbe Sentanu, Isfandiari, Wulandari Sawitri, Faisal Alfansury, Napis Kurtubi, Willi Yarson dan Tim FKN lainnya.