korban saat ditangani tim medis di RS Kartini kabupaten Lebak Banten 20/3/25.
Kab. Serang,| sinarbanten.id --
Salah satu pekerja provider WiFi yang sedang menarik dan memasang kabel WiFi di atap bangunan Pasar Padahran Desa Ranca Sumur Kecamatan Kopo Kabupaten Serang Banten tersengat aliran listrik tegangan tinggi, beruntung nyawa korban masih dapat tertolong, kini korban dirujuk ke RS Kartini kabupaten Lebak Banten. Kamis 20/3/25.
Menurut saksi mata mengatakan," memang saya lihat beberapa orang sedang berada di atap genteng bangunan pasar Padahran sedang menarik kabel informasinya kabel WiFi, selang beberapa menit ada yang menjerit meminta tolong, tolong... tolong...ada yang kesetrum, terlihat seorang tersangkut kabel listrik, langsung warga berkerumun dan menolong korban diturunkan dari atap bangunan, banyak luka sobek pada tubuh korban yang terlihat jelas pada kakinya." Ujar salah satu warga.
"Kejadian tersebut sekitar pukul 16.40 wib, semua pekerja WiFi yang naik ke atap tidak memakai alat pelindung diri (APD) seharusnya bos nya memberikan APD kepada pekerjanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tadi seh informasinya korban dibawa ke Rumah Sakit Kartini kabupaten Lebak." Kata warga.
Begitu pula dikatakan Nengsih warga Desa Garut kecamatan Kopo kabupaten Serang Banten," Saya lihatnya korban sedang diturunkan oleh rekan kerjanya yang dibantu warga sekitar, untung nyawanya masih dapat tertolong, semoga korban segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.." ujar Nengsih.
Ketua LSM Komppi Panji Abdilah SE angkat bicara, seharusnya pihak perusahaan provider WiFi menyediakan dan perintahkan para pekerjanya jika melakukan aktivitas ketika pemasangan jaringan wifi agar memakai APD, kalau saja korban kesetrum saat itu memakai APD kemungkinan hal tersebut tidak akan terjadi, kalaupun kesetrum luka korban tidak separah itu." Ujarnya.
Panji meminta kepada Satpol-PP kecamatan Kopo dan Satpol-PP kabupaten Serang dan pihak kepolisian agar mengecek berkas perizinannya, dugaan saya provider tersebut belum lengkap mengantongi perizinannya." Pinta ketua LSM Komppi DPW provinsi Banten.
Sampai berita ini disiarkan wartawan belum dapat mengetahui nama dan alamat korban.
Red SB