×

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kebaya Kartini Menyala di Kampus UNIPI Tangerang

Senin, 21 April 2025 | 11.35 WIB Last Updated 2025-04-21T04:35:26Z



Sinarbanten.id - R.A. Kartini yang mengenakan kebaya adat Jawa, seorang pahlawan nasional yang berperan penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia pada awal abad ke-20, hingga era digital sekarang masih relevan.

Menurut Dr.(C).Dwi Ferdiyatmoko, S.Pd., M.M. saat ini menjabat Wakil Rektor I, menegaskan peran Kartini terhadap pendidikan tinggi era sekarang dapat dilihat dari beberapa aspek,


"Kartini adalah salah satu pionir yang memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki, dan percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan status perempuan di masyarakat,"paparnya.


Memiliki pemikiran yang maju tentang pendidikan, yaitu tidak hanya fokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup.








Inspirasi bagi generasi muda, termasuk mahasiswa untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pendidikan.


"Emansipasi Perempuan Kartini berperan penting dalam memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia, yang berarti memberikan kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki dalam beraktivitas dalam pengabdian kepada masyarakat,"ujarnya.


Dr. Winanti, S.Kom., M.M., M.Kom, selaku Wakil Rektor II, menambahkan 


"Dalam konteks pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)diantaranya mendorong karir dosen, kreativitas Tenaga Pendidikan dalam melayani mahasiswa. Peran Kartini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan SDM : untuk memperjuangkan hak-hak mereka dalam meningkatkan kualitas hidup mereka melalui penyelenggaraan pendidikan, mengembangkan karakter dan keterampilan, serta menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat ," Katanya pada awak media Senin (21/4/2025).


Rektor Unipi Tangerang Prof. Francisca Sestri berpesan


Perempuan mengikuti jejak R.A. Kartini, harus bisa menjalankan prinsip 3 B yaitu Belajar, Berkolaborasi, dan Beradaptasi dengan perubahan era.


"Ke dua perempuan menyadari kodratnya sebagai seorang ibu bagi putri putranya, dan isteri bagi suaminya. Dengan demikian kesetaraan tersebut menjadi kolaborasi yang kuat dalam keluarga, dan bermakna bagi masyarakat ," Tutup Prof Francisca Rektor Unipi.

Red/SN